Hikikomori (ひきこもり) berasal dari bahasa Jepang yang artinya mengurung diri, seseorang yang mengurung diri dan menjadi anti-sosial yang benar-benar sudah dalam tingkat ekstrim sampai mengisolir dan mengurung diri sendiri hingga benar-benar tidak pernah keluar rumah atau lebih buruk lagi hingga tidak pernah keluar kamar. Biasanya, mereka akan keluar kamar hanya untuk ke kamar mandi, sedangkan untuk urusan makan biasanya akan diantarkan oleh anggota keluarga dan meninggalkannya di depan pintu kamarnya. Ini adalah contoh Hikikomori yang paling ekstrim.
Baru-baru ini ada penelitian yang mengidentifikasikan ciri-ciri dan kriteria dari seorang Hikikomori:
- Menghabiskan waktunya setiap hari mengurung diri di dalam kamar/rumah.
- Tidak pernah mau bersosialisasi dan selalu menjauh/menghindar dari segala hal yang berbau sosialisasi, seperti menghindari kontak dengan seseorang secara sengaja.
- Mengurung diri selama enam bulan.
Hikikomori merupakan sebuah gejala yang benar-benar mengkhawatirkan, dimana orang tersebut mengurung diri hanya untuk bermalas-malasan, tidur, bangun, bermain game, makan, hidupnya sudah seperti sebuah parasit yang tentu saja merugikan keluarganya dan dirinya sendiri.
Lalu apa itu NEET? NEET merupakan singkatan dari (Not Employment, Education, or Training) atau bisa disebut seorang pengangguran tentu saja ini merupakan fenomena yang sangat buruk sekali, biasanya seorang NEET mempunyai sebuah trauma yang membuatnya tidak ingin bekerja kembali, dan seorang Otaku rentan sekali terkena gejala NEET dan Hikikomori.
Lalu apa hubungan keduanya ini? Seorang Hikikomori yang selalu mengurung diri didalam kamarnya dan hanya bermalas-malasan, tentu saja merupakan seorang NEET.
Penyebab terjadinya NEET dan Hikikomori adalah:
- Adanya masalah secara sosial dan trauma yang berlebihan, sehingga akhirnya pasrah dan mengurung diri.
- Semakin canggihnya teknologi sehingga mengurung diri di dalam kamar pun seperti mempunyai dunianya sendiri.
- Terlalu dimanja dan akhirnya karena merasa nyaman dengan keadaannya sekarang membuatnya menjadi pemalas dan akhirnya menjadi sebuah penyakit dimana lebih baik mengurung diri saja.
- Tidak percaya diri pada penampilan atau kemampuan yang dimiliki sehingga takut/malu untuk bersosialisasi atau mencoba hal baru.
Bagaimana Cara Mengatasi dan Menghilangkan kebiasaan Hikikomori?
- Berhenti bermain terlalu lama seorang diri, cobalah bermain dengan teman-teman.
- Hentikan kebiasaan malas seperti tidur sepanjang waktu dan cobalah untuk keluar kamarmu.
- Mencoba mencari hobi baru yang berhubungan dengan olah raga atau segala hobi yang bersifat positif.
Fenomena sosial yang rentan terjadi di masa remaja ini harus sama-sama di waspadai, seorang Otaku dan Wibu rentan sekali terkena gejala NEET dan Hikikomori. Fenomena ini seharusnya bisa dicegah/diatasi dengan keinginan diri sendiri. Terlalu individualis tidak baik untuk kondisi jiwa manusia. Bermain bersama teman dan bersosialisasi dapat menjauhkan kita dari fenomena sosial ini.