Kembali lagi dengan saya di rubrik review anime. Kali ini kita akan membahas tentang salah satu anime Psychological terbaik Tokyo Ghoul.
Saya akan mengaku bahwa sampai sekarang saya belum membaca manga Tokyo Ghoul meskipun saya sadar itu jauh lebih baik daripada adaptasi animenya yang digarap oleh Studio Pierrot dengan Morita Shuuhei sebagai sutradaranya yang telah banyak menghilangkan bagian-bagian penting dari manganya. Meskipun saya belum membaca manganya, tapi saya bisa tahu dari jalan ceritanya yang begitu cepat dan ada begitu banyak plot hole atau bagian cerita yang dilewatkan. Fakta ini diperkuat dengan ulasan di berbagai situs anime terkait anime ini, yang mengatakan bahwa anime Tokyo Ghoul melewati begitu banyak hal dan mereka bahkan mengubah urutan cerita daripada manganya.
Terlepas dari hal itu, ulasan ini akan didasarkan sepenuhnya pada animenya saja, karena saya sendiri juga tidak suka jika review anime harus didasarkan pada manganya meskipun itu sebenarnya sangat penting. Alasan saya tidak suka membandingkan anime dengan manganya ketika menulis review adalah karena tidak semua orang yang menyaksikan anime membaca manganya.
Mari kita mulai dengan premis Tokyo Ghoul. Seperti yang tersirat dari judulnya, serial ini mengikuti gagasan makhluk pemangsa manusia yang disebut "ghoul" yang hidup di antara manusia. Warga hidup dalam ketakutan terus-menerus terhadap ghoul yang haus darah ini dan lapar akan daging manusia. Namun, ancaman terbesar yang ditimbulkan oleh ghoul adalah penampilan mereka yang terlihat sama persis seperti manusia dan berbaur dengan masyarakat.
Ceritanya mengikuti Kaneki Ken, seorang mahasiswa kutu buku yang tertarik pada seorang gadis bernama Kamishiro Rize, seorang yang suka membaca seperti dirinya. Namun, Rize tidak persis seperti yang terlihat, dan pertemuan dengannya merupakan awal nasib Kaneki Ken masuk ke dalam dunia ghoul yang mengerikan. Sekarang dia harus menjalani kehidupan barunya sebagai setengah ghoul. Satu-satunya orang yang bisa memahami antara ghoul dan manusia.
Kaneki Ken. |
Sebagai tokoh utama, Kaneki Ken digambarkan sebagai pemuda yang polos dan, meskipun sudah menjadi setengah ghoul dia berusaha keras agar tetap menjaga sisi kemanusiaannya. Kemudian Kaneki Ken disatukan dengan karakter lain di sepanjang pertunjukan seperti Kirishima Touka, seorang gadis muda dan juga ghoul. Ghoul lain yang memasuki cerita termasuk Yoshimura Kuzen, Nishio Nishiki, Fuegushi Hinama, dan lainnya. Mereka adalah ghoul yang menginginkan kehidupan damai bersama-sama dengan manusia yang berkumpul di kedai kopi bernama Anteiku.
Nagachika Hideyoshi. |
Lalu ada satu masalah serius lainnya bagi Kaneki yang berubah menjadi setengah ghoul, dia harus menyembunyikan kebenarannya dari sahabatnya, Hide. Hide sudah bersama-sama Kaneki sejak kecil. Hide adalah orang yang paling mengkhawatirkan Kaneki lebih dari siapapun bahkan ketika Kaneki secara terang-terangan menjauhinya, Hide tetap tidak bisa meninggalkannya.
Kaneki vs Amon. |
Ceritanya sendiri sebenarnya cukup menarik dan ada banyak potensi di dalamnya, dan senang melihat bagaimana hal itu menunjukkan perspektif dari kedua belah pihak, ghoul dan juga manusia, terutama pada penyidik dari CCG (Commission of Counter Ghoul), ini mengeksplorasi karakter dari kedua sisi ini, yang sangat menarik, ini membuat kita bertanya-tanya sisi mana yang benar dan siapa monsternya, karena pada akhirnya kamu akan melihat bahwa tidak semua ghoul itu jahat, dan di sisi manusia terutama orang-orang di CCG hampir semuanya memiliki pengalaman buruk terhadap ghoul, di mana keluarga, teman, dan orang-orang yang mereka cintai dibunuh dan dimakan oleh ghoul. Itu saja sudah lebih dari cukup alasan mengapa mereka sangat membenci ghoul dan ingin memusnahkan mereka. Saya tidak akan menyebut mereka antagonis karena tujuan mereka adalah untuk mengamankan keselamatan publik. Di sisi lain dari ghoul, ada juga kelompok Aogiri yang brutal, kejam, dan keinginan untuk memuaskan diri sendiri. Ini memberi banyak kemungkinan pada alur cerita tetapi tidak ada cukup episode untuk menjelajahinya dengan baik, dan studio tidak terlalu fokus pada konsep-konsep ini. Mereka hanya melompat ke adegan kekerasan dan aksi.
CCG dan Ghoul, keduanya berhadapan langsung selama pertunjukan. Konsekuensinya kesedihan kedua belah pihak tak bisa dihindarkan karena kehilangan orang penting. Ini menunjukkan fakta bahwa kehidupan sangat rapuh yang dapat direnggut dengan mudah baik manusia atau ghoul.
Koutarou Amon |
Karakter yang menonjol di CCG adalah Amon. Dia memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan dengan Kaneki. Mereka berdua memperjuangkan apa yang mereka yakini tetapi dengan motivasi yang sangat berbeda.
Karakter Tokyo Ghoul |
Berbicara karakter, Tokyo Ghoul selalu kedatangan karakter baru, baik ghoul maupun CCG, sehingga tidak pernah bosan selama pertunjukkan. Kebanyakan dari mereka juga mengalami perkembangan dan karakterisasi. Meskipun terkadang kita bisa merasa simpatik, tetapi sulit untuk berhubungan dengan mereka sama sekali. Hubungan yang Kaneki bangun dengan orang lain diungkapkan secara samar. Terus terang sulit berbicara tentang karakter apa pun selain Kaneki karena tidak ada yang bisa dikatakan tentang mereka. Ada Touka yang dimaksudkan untuk berhubungan lebih jauh antara dia dan Kaneki, tetapi selama alur cerita tidak terlihat seperti itu. Ada begitu banyak peluang untuk beberapa perkembangan yang baik tapi sekali lagi Studio Pierrot mengacaukannya. Satu-satunya selain Anteiku yang membangun suasana yang bagus sesama karakter, suasana yang paling berkesan dan yang paling saya suka di serial ini adalah hubungan antara anggota skuad Quinx di CCG. Hubungan mereka benar-benar tampak hidup dan selalu menyenangkan melihat mereka selama pertunjukan. Tapi sayang, saya tidak bisa membahas soal anggota Quinx lebih jauh lagi karena spoiler.
Kirishima Touka. |
Sekarang, berbicara tentang animasi, saya suka semuanya, Seni, Animasi, dan Karakter, semuanya baik-baik saja. Kagune dan Quinque milik ghoul dibuat dengan sangat baik, terutama milik Touka yang sangat indah. Animasi tidak terlalu luar biasa dan pengecualian sebagian besar terjadi di perkelahian dan adegan penting, mereka melakukannya dengan baik di sana.
OP unravel yang begitu memorable. |
Soundtracknya lumayan. Tema pembukanya bagus, dan lagu penutupnya cukup catchy. Ini dilakukan dengan sangat baik dan sangat berkesan. Dan yang paling memorable adalah OP "unravel" oleh TK. Saya tidak tahu harus berkata apa. OP unvarel jadi semakin berkesan dengan Art dan Animasi yang luar biasa selama video clip. Sungguh luar biasa dan apresiasi untuk para staf yang bekerja untuk soundtrack serial ini. Pengisi suara melakukan pekerjaan yang luar biasa, terutama Kobori Yurie pengisi suara Kaneki Ken, dan karakter lain seperti Touka, dan Tsukiyama juga.
Seperti yang kamu lihat, saya membuat beberapa keluhan tentang anime dan studionya yang merusak beberapa aspek adaptasi sementara saya mencoba untuk tidak terlalu banyak membandingkan dengan manga. Tapi harus saya tekankan, bahwa ini baik-baik saja dan menyenangkan bagi saya ketika saya baru mengenal seri ini, itu memiliki potensi seperti yang saya katakan, tetapi perasaan yang kamu dapatkan setelah menyelesaikan musim pertamanya adalah bahwa itu bisa menjadi jauh lebih baik.
Story: 7.8/10
Character: 8.5/10
Art: 8.4/10
Sound: 8/10
Enjoyment: 8.1/10
Overall: 7.9/10
Detail Tokyo Ghoul
Judul: Tokyo Ghoul
Tipe: TV
Jumlah Episode: 12
Tanggal Tayang: Jul 4, 2014 to Sep 19, 2014
Musim Rilis: Summer 2014
Producers: Marvelous AQL, TC Entertainment, Shueisha
Pemberi Lisensi: Funimation
Studio: Studio Pierrot
Sumber: Manga
Genre: Action, Drama, Horror, Mystery, Psychological, Seinen, Supernatural
Durasi per Episode: 24 min.
Rating: R - 17+ (violence & profanity)
Anime terkait:
- Tokyo Ghoul √A (Sequel 2015, 12 Episode)
- Tokyo Ghoul: "Jack" (Spin-off 2015, OVA)
- Tokyo Ghoul: "Pinto" (Spin-off 2015, OVA)
- Tokyo Ghoul:re (Sequel 2018, 12 Episode)
- Tokyo Ghoul: re 2nd Season (Sequel 2018, 12 Episode)
Soundtrack:
Lagu Tema Pembuka:
#1: "unravel" oleh TK from Ling Tosite Sigure (Tokyo Ghoul)
#2: "Munou" oleh österreich (Tokyo Ghoul √A)
#3: "asphyxia" oleh Cö shu Nie (Tokyo Ghoul:re)
#4: "katharsis" oleh TK from Ling Tosite Sigure (Tokyo Ghoul:re 2nd Season)
Lagu Tema Penutup:
#1: "Seijatachi (聖者たち)" oleh People In The Box (Tokyo Ghoul)
#2: "Munou (無能)" oleh österreich (Tokyo Ghoul: "Jack")
#3: "Kisetsu wa Tsugitsugi Shindeiku (季節は次々死んでいく)" oleh Amazarashi (Tokyo Ghoul √A)
#4: "HALF" oleh Ziyoou-vachi (Tokyo Ghoul:re)
#5: "Rakuen no Kimi (楽園の君)" oleh österreich (Tokyo Ghoul:re 2nd Season)
Official Website:
TVアニメ『東京喰種トーキョーグール』公式サイト (Japanese)