[Review] Kokkoku


Kokkoku adalah manga bertema dunia statis yang ditulis oleh Horio Seita dan diadaptasi oleh Geno Studio sebagai anime TV yang tayang perdana pada 8 Januari 2018.

Dunia statis sendiri adalah dunia di mana semuanya terhenti, kecuali mereka yang bisa memasukinya, dan saat mereka kembali, semuanya kembali berjalan seperti sedia.

Dari sini saja sebenarnya kita sudah bisa membayangkan bagaimana dunia statis tersebut, dan apa yang akan dilakukan jika ada seseorang yang bisa memasukinya. Tentu ini bukanlah hal yang baik maupun hal buruk. Seseorang mungkin saja berusaha melindungi atau membantu orang lain yang sedang berada dalam masalah dan yang lainnya bisa saja melakukan tindakan yang tidak baik dan tidak bermoral, seperti mencuri atau melakukan pelecehan.

Di animenya sendiri, Juri tinggal bersama ayah, kakek dan saudara laki-laki yang pengangguran, serta saudara perempuan yang janda dan keponakannya yang masih kecil. Suatu hari, keponakan dan saudara laki-lakinya diculik oleh sekolompok orang dari sekte keagamaan. Dalam situasi ini, kakeknya, memberitahu Juri dan ayahnya kalau dia memiliki benda pusaka yang bisa memungkinkan mereka memasuki dunia statis dan menggunakannya untuk menyelinap ke tempat musuh dan membebaskan kakak dan keponakannya yang diculik. Namun, saat mereka sampai ke markas penculik, mereka bertemu dengan orang lain yang juga memasuki dunia statis dan menginginkan benda yang dimiliki si kakek. Selain itu, sesosok makhluk aneh juga mengintai mereka. Dengan semua kekacauan ini, dapatkah Juri dan yang lainnya kembali ke dunia normal mereka?

Sekarang, kamu dapat menempatkan anime ini berdampingan dengan orang-orang seperti Kiseiju (Parasyte), Steins;Gate dan Elfen Leid terutama karena ceritanya. Premis dunia atau dimensi lain yang ada disamping realitas kita adalah sesuatu yang cukup menarik untuk diselami terutama bagi kamu yang suka anime serupa seperti Steins;Gate. Saat kamu menonton episode pertama, kamu akan masuk ke dalam statis hingga episode terakhir. Namun, jika kamu bertanya apakah Kokkoku akan sebanding Steins;Gate, jawabannya tidak sama sekali. Kokkou bagus, tapi tidak sebagus Steins;Gate.

Kokkoku berubah dari anime thriller menjadi misteri serta aksi untuk mengungkapkan misteri dunia statis dan mengeluarkan semua orang dari statis.

Yukawa Juri

Saya tidak akan bilang ini sebagai kelemahan Kokkoku, tapi bagi kalian yang suka karakter yang lucu dan tidak terduga, maka Kokkoku bukan untuk kamu. Mereka lebih realistis dan digambarkan sederhana. Karakter yang paling menarik di seri ini hanyalah pemeran protagonis saja, Yukawa Juri.

Juri adalah perempuan yang kuat, bertekad, dan peduli. Dia lebih memikirkan orang lain daripada siapapun yang ada di statis. Juri kemudian memiliki kemampuan yang dapat mengeluarkan orang lain dari statis. Dia sedikit menggoda.

Ayahnya, Takafumi, selalu mengganggu dan memberikan masalah. Saya dapat menghadapinya, karena mereka berusaha membuatnya lucu, tapi itu tidak berhasil. Namun, meskipun ayahnya pengangguran dan sering memberi masalah di statis, dia tetaplah seorang ayah yang peduli dengan keluarganya. Saya menghargai itu.

Kakak NEET lebih mendukung, tetapi dia tidak berkontribusi apa pun juga. Namun, meskipun seorang NEET, dia adalah kakak yang cukup bisa diandalkan dan bertanggung jawab.

Makoto, si bocah, selalu menjadi "pangeran"/"putri" di acara ini alias seseorang yang dilindungi. Tapi ini masuk akal karena dia masih kecil, tapi tunggu, di statis dia mendapatkan kekuatan yang sangat bagus yang bisa digunakan untuk membantu menjalankan rencana mereka.

Sekarang ke karakter yang lebih utama, senang melihat kakek beraksi, mengingatkan saya pada Inuyashiki. Tanpa si kakek sadari, dialah orang yang membawa semua orang ke dalam kekacauan ini. Di statis dia mempunyai kemampuan teleportasi. Tapi hanya itu yang dia bisa. Dia hanya ada di sana untuk membantu Juri.

Kakek

Kemudian ada Majima dari sekte keagamaan yang misterius. Dia mendapat banyak sorotan di seri ini, dan apa yang sebenarnya dia rencakan membuat cerita semakin seru.

Majima Shouko

Jadi, apakah saya menikmati Kokkoku?

Jawabannya tidak sepenuhnya. Awalnya saya merasa bosan dan tidak menyukai karakternya kecuali Juri, namun setelah beberapa episode, saya mulai menikmatinya dan menghabiskan seluruh episode dalam satu waktu.

Saya tidak berusaha keras merekomendasikannya ke kalian, tetapi jika kamu tertarik, cobalah untuk menonton beberapa episode dulu, kemudian nilai sendiri.

Animenya sendiri berakhir dengan cukup memuaskan. Jika ada satu keluhan yang saya miliki saat menonton Kokkoku, itu adalah perkembangan karakter dan motivasi pemimpin sekte dan semua anggota sekte keagamaan lainnya. Penulis Kokkoku, Horio Seita, jelas tidak berusaha untuk benar-benar meneliti motivasi orang-orang yang bergabung dengen sekte, dan pemimpin sekte hanyalah karakterisasi yang berantakan.

Story: 6.8/10

Character: 6.9/10

Art: 7/10

Music: 7.7/10

Enjoyment: 7.2/10

Overall: 7.1/10


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama